SIMALUNGUN-Kepala Puskesmas Parapat diduga tak mampu untuk memanfaatkan dan menggunakan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Parapat yang bersumber dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2022
Akibat dugaan tak mampu mengelolanya dengan baik, Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Parapat yang diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas Parapat menjadi silfa atau dikembalikan ke negara sebesar 500 juta lebih dari pagu 800 juta lebih
Ironisnya lagi, Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Parapat yang bersumber dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2022 tersebut, diperuntukkan untuk upaya Perbaikan Gizi Masyarakat sebesar 134.700.000,
Kemudian Dana untuk upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Dana untuk upaya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) tersisah sebanyak 167.995.400 dan Dana untuk Gerakan masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon hidup sehat Rp 33.000.000,
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Sementara, Dana untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit tersisah atau kembali ke Negara sebanyak Rp 74.400.000, Dana untuk program Indonesia sehat yang juga bertujuan untuk peningkatan Keluarga (Pis-PK) juga kembali ke Negara Rp 4.500.000
Dana Fungsi Manajemen Puskesmas Rp 20.324.000, dan Upaya pencegahan Pengendalian Covid - 19 Rp 73. 800. 000 juga kembali ke Negara dengan total silfa anggaran puskesmas Parapat Tahun 2022 sebesar Rp 508.719.000 rupiah dari pagu Rp 802.845.409 rupiah
Banyaknya sisa (Silfa) anggaran Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Parapat Tahun 2022 tergunakan dengan baik membuat sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon angkat bicara dan meminta Bupati Simalungun agar mengevaluasi kinerja Kepala Puskesmas Parapat
Imlek Sidabutar yang juga merupakan tokoh masyarakat Kelurahan Tigaraja meminta Bupati Sitmalungun mengevaluasi kinerja Kepala Puskesmas Parapat karena dianggap tak mampu untuk menjalankan program kesehatan untuk masyarakat.
“Terbukti Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Parapat banyak Silfa tahun 2022 yang tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya, ”ujar Imlek Sidabutar saat diwawancarai di Kantor Kelurahan Tigaraja, Rabu 8 Febuari 2023
Sementara tokoh masyarakat Parapat, Tumpan Sinaga menyayangkan kinerja Kepala Puskesmas Parapat dan meminta Bupati Simalungun agar menempatkan Kepala Puskesmas di Kota Touris Parapat yang berkualitas dan berkompeten agar dapat menjalankan program Bupati Simalungun.
"Sudah sepantasnya Bupati mengevaluasi kinerja atau mengganti Kepala Puskesmas Parapat karena dianggap tidak peka terhadap peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang terbukti tidak bisa menggunakan anggarannya dengan baik, " tutur Tumpan Sinaga
Sinaga juga mengkhawatirkan akan berdampak terhadap pelayanan prima bagi masyarakat bila operasional kesehatan tidak dijalankan secara maksimal, apalagi daerah Parapat salah satu objek wisata vital yang ditetapkan pemerintah sebagai destinasi pariwisata super prioritas.
Ia juga meminta keluhan dan harapan masyarakat segera ditindaklanjuti Kepala Dinas Kesehatan dan Bupati Simalungun agar visi dan misi Bupati dan wakil Bupati simalungun dapat berjalan dengan baik dan sinkron sesuai yang diharapkan masyarakat, ”harap Tumpan Sinaga
Kepala Puskesmas Parapat ketika dikonfirmasi terkait dugaan ketidakmampunya untuk mengelola dan menggunakan Dana BOK sesuai yang sudah diprogramkanya, Kepala Puskesmas Parapat tidak menjawab pertanyaan yang dikirimkan Kru Indonesiasatu.co.id melalui aplikasi whatsApp
Kepala puskesmas Parapat Yanthi F. Purba, S.Tr.Keb hanya mengirimkan pesan “Selamat malam amang... Molo adong sukkunonmu, ro hamu, mauliate. Yang artinya kalau ada yang mau ditanya datang. terimakasih, ”tulis Yanthi F. Purba, S.Tr.Keb, Kamis 09/02/2023 sekira jam 21:01Wib, ( Karmel )